Total Tayangan Halaman

Selasa, 28 April 2015

 

SHIGEO KATAGIRI

Kemampuan Berpikir Matematis

Berpikir matematis atau mathematical thinking perlu untuk di ajarkan. Shigeo Katagiri (2004: 4) yang menyatakan bahwa “the most important ability that aritmatic and mathematics courses need to cultivate in order to instill in students to think and make judgment independently is mathematical thinking”. Dengan kata lain berpikir matematis merupakan kemampuan utama dalam perhitungan dan pelajaran matematika, yang perlu diolah untuk menanamkan pada siswa dalam berpikir dan menentukan keputusan secara mandiri. Selanjutnya Shigeo Katagiri (2004: 7) mengungkapkan bahwa “Mathematical thinking allows for: (1) An understanding of the necessity of using knowledge and skills, (2) Learning how to learn by oneself, and the attainment of the abilities required for independent learning”. Dengan kata lain, berpikir matematis memberikan pemahaman akan pentingnya pengetahuan atau pemahaman konsep matematika dan kemampuan dalam memecahkan permasalahan matematika, serta belajar bagaimana belajar sendiri dapat mencapai kemampuan yang dibutuhkan dalam belajar mandiri.
Shigeo Katagiri menjelaskan bahwa “The most important ability that arithmetic and mathematics courses need to cultivate in order to instill in students this ability to think and make judgments independently is mathematical thinking”. Jadi dalam pembelajaran matematika, siswa hendaknya memiliki kemampuan untuk mencapai solusi dari suatu permasalahan matematika secara mandiri. Dengan kata lain siswa harus memiliki kemampuan berpikir matematis yaitu kemampuan untuk berpikir dan memutuskan bagaimana menyelesaikan suatu permasalahan secara mandiri. Sehingga kita dapat menyebutkan bahwa mathematical thinking merupakan pola pikir yang menyertai proses-proses dan aktivitas matematis, baik yang diajarkan di sekolah maupun kehidupan seharihari.
Shigeo Katagiri (2004: 13-14) membedakan mathematical thinking ke dalam tiga kategori, yaitu: mathematical attitudes, mathematical thinking related to mathematical methods, dan mathematical thinking related to mathematical contents.
I.         Matematical Attitudes atau Sikap matematika
1.         Mencoba untuk memahami masalah sendiri atau tujuan yang jelas oleh diri sendiri:
            a.    Mencoba untuk memiliki pertanyaan
            b.    Mencoba untuk mempertahankan kesadaran akan permasalahan
            c.    Mencoba untuk menemukan masalah matematika dalam fenomena
2.         Mencoba untuk mengambil tindakan logis
a.    Mencoba untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tujuan
b.    Mencoba untuk membangun perspektif
c.    Mencoba untuk berpikir berdasarkan data yang dapat dimanfaatkan, yang telah dipelajari sebelumnya, dan membuat tanggapan atau asumsi
3.         Mencoba untuk mengekspresikan hal-hal secara jelas dan ringkas
a.    Mencoba untuk merekam dan mengkomunikasikan masalah serta menghasilkannya secara jelas dan ringkas.
b.    Mencoba untuk memilah dan mengorganisasikan objek ketika mengekspresikan atau mengkomunikasikannya.  
4.         Mencoba untuk mencari hal-hal yang lebih baik
a.    Mencoba untuk menaikkan pemikiran dari tingkat konkrit ke tingkat abstrak.
b.    Mencoba untuk mengevaluasi berpikir baik secara obyektif dan subyektif, dan untuk memperbaiki pemikiran.
c.    Mencoba untuk menghemat pemikiran dan usaha
II.      Mathematical Thinking Related to Mathematical Methods atau Berpikir Matematika Terkait dengan Metode Matematika
1.         Berpikir induktif
2.         Berpikir analogis
3.         Berpikir deduktif
4.         Berpikir Integratif (termasuk berpikir yang luas)
5.         Berpikir Perkembangan/ Pengembangan
6.         Berpikir abstrak
7.         Berpikir yang menyederhanakan (generalisasi)
8.         Berpikir menggeneralisasikan
9.         Berpikir yang mengkhususkan
10.     Berpikir yang menyimbolkan
11.     Berpikir yang mengekspresikan dengan angka, dan mengkuantifikasi

III.   Mathematical Thinking Related to Mathematical Contents atau Berpikir Matematika     Terkait dengan Isi Matematika
1.  Mengklarifikasi rangkaian objek untuk dipertimbangkan dan dikecualikan dari rangkaian objek untuk kemudian klarifikasi (rangkaian idea tau gagasan).
2.       Fokus pada unsur penyusunnya (unit) dan ukuran, serta hubungannya (Ide unit).
3.       Mencoba untuk berpikir berdasarkan prinsip-prinsip dasar ekspresi (Ide ekspresi).
4.  Mengklarifikasi dan memperluas makna hal dan operasi, dan mencoba untuk berpikir didasarkan pada hal ini (Ide operasi).
5.        Mencoba untuk memformalkan metode operasi (Ide dari algoritma).
6.       Mencoba untuk memahami gambaran besar dari benda-benda dan operasi, dan menggunakan hasilnya pada pemahaman ini (Ide dari perkiraan).
7.         Fokus pada aturan dasar dan sifat (Ide sifat mendasar).
8.     Mencoba untuk fokus pada apa yang ditentukan oleh keputusan seseorang, menemukan aturan hubungan antara variabel, dan menggunakan yang sama (Berpikir Fungsional).
9.    Mencoba untuk mengekspresikan proposisi dan hubungan sebagai formula, dan membaca maknanya (Ide formula).

Referensi:
Shigeo Katagiri. Mathematical Thinking and How to Teach It.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar